Perusahaan terbuka terlihat masih gencar mencari pendanaan lewat penerbitan surat utang. Hal ini terlihat dari daftar pipeline obligasi yang masih terdiri dari 33 emisi dari 28 penerbit per Jumat, (14/4/2023).
“Hingga saat ini, telah diterbitkan 27 emisi dari 25 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun sebesar Rp31 triliun,” ungkap Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, dalam keterangan tertulis.
Adapun sektor terbesar yang mengungguli pipeline ini adalah perusahaan dari sektor finansial, yaitu sebesar 64,29%. Diketahui, sebanyak 18 perusahaan finansial mengantre untuk menerbitkan obligasinya.
Di posisi kedua, ada 6 perusahaan industrial atau memenuhi 21,43% porsi pipeline obligasi BEI. Disusul oleh 4 perusahaan infrastruktur atau sebesar 14,29% dari total permintaan penerbitan obligasi.
Sisanya, sebanyak 3 perusahaan energi, 1 perusahaan transportasi dan logistik, dan 1 perusahaan di sektor yang tidak rincikan juga sedang mengantre untuk mendapat kesempatan penerbitan obligasinya.