Peran Pertamina Gencarkan BBM Hijau Kian Nyata, Ini Buktinya

Peran Pertamina Gencarkan BBM Hijau Kian Nyata, Ini Buktinya

Pertamina Uji Coba Green Diesel di Kilang Cilacap (Dok. Pertamina)

PT Kilang Pertamina Internasional, Subholding Refining & Petrchemical Pertamina, terus berkomitmen untuk menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan bagi negeri ini.

Perusahaan kini telah https://slots-kas138.site/ berhasil memproduksikan BBM ‘hijau’ berbasis minyak sawit (CPO), baik untuk Solar maupun avtur.

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Taufiq Aditiyawarman mengungkapkan saat ini perusahaan telah menyelesaikan mega proyek Kilang Hijau (Green Refinery) Cilacap Fase I sejak 2022 lalu.

Proyek Green Refinery Cilacap Fase I ini telah memproduksi 3.000 barel per hari (bph) Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau sejenis diesel.

Lalu, proyek kilang hijau ini juga telah memproduksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau avtur dengan campuran minyak sawit 2,4% dengan kapasitas 9.000 bph. Produk SAF ini telah diuji coba terbang pada maskapai CN 235 yang dioperasikan PT Dirgantara Indonesia.

Dengan capaian tersebut, maka CNBC Indonesia dengan bangga memberikan penghargaan kepada PT Kilang Pertamina Internasional sebagai Leading Company on Biofuel pada ajang CNBC Indonesia Awards 2023, Rabu (13/12/2023).

“Penghargaan ini kami peroleh berkat penyelesaian proyek untuk biofuel di Cilacap sebagai bagian dari respons kami terhadap transisi energi yang dicanangkan pemerintah yaitu memproduksikan green diesel 100% dari HVO (Hydrotreated Vegetable Oil), juga bioavtur 2,4% untuk kebutuhan bioavtur, dan biofuel,” ungkap Taufiq dalam acara CNBC Indonesia Awards 2023.

“Tentunya kapasitas kilang yang kami bangun atau kami selesaikan saat ini dimana HVO itu 3.000 barel per hari dan untuk bioavtur 9.000 barel per hari kami terus kembangkan untuk direplikasi,” tambahnya.

Dengan begitu, Taufiq mengatakan pihaknya akan terus mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk mendukung program transisi energi pemerintah. Hal itu juga dilakukan untuk terus mengoptimalkan sumber daya alam di Indonesia.

“Karena memang dengan transisi energi ke depan kita harus siap dengan bagaimana mengurangi fosil fuel dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia,” tandasnya.

Direktur Utama Pertamina Kilang International, Taufik Aditiyawarman, menerima trofi penghargaan dalam CNBC Indonesia Awards 2023, dalam kategori Foto: (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)
Direktur Utama Pertamina Kilang International, Taufik Aditiyawarman, menerima trofi penghargaan dalam CNBC Indonesia Awards 2023, dalam kategori “Leading Company On Bio Fuel”, di Westin Jakarta pada Rabu, (13/12/2023). (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)

Seperti diketahui, Green Refinery RU IV Cilacap juga memproduksi bioavtur/SAF berbahan baku minyak inti kelapa sawit atau Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO) dengan avtur fosil yang kemudian diolah melalui metode co-processing.

Kapasitas produksi bioavtur tersebut diketahui mencapai 9.000 BPD dan akan terus ditingkatkan sesuai kebutuhan pasar. Dengan itu, emisi karbon industri penerbangan juga bisa ditekan hingga 22.000 Ton CO2e per tahun.

Bioavtur/SAF KPI juga diketahui telah berhasil melalui Uji Ground Round dan Flight Test untuk keperluan maskapai Komersial pada pesawat Boeing 737-800 PK GFX di Soekarno Hatta International Airport (CGK), Tangerang, Banten (4/10/2023).

Dari aspek sustainability dan pembuktian produk rendah emisi gas rumah kaca, Bioavtur/SAF Pertamina telah memenuhi kriteria framework pengujian secara global diantaranya CORSIA oleh ICAO, RefuelEU/Fit55 oleh Uni Eropa, EU/UK Emission Trading, Tax Credit IRA USA. Hal ini menunjukkan tekad KPI untuk menjadi first mover dan leader dalam penyediaan bioavtur/SAF di kawasan nasional dan regional.

Hal tersebut tak lepas dari portofolio bisnis unit kilang Cilacap yang merupakan produsen Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Aviation Turbine terbesar di Indonesia, dengan angka produksi tertinggi 1.852 ribu barrel sepanjang tahun 2020. Kemudian, di kawasan Regional Asia Tenggara saat ini hanya KPI yang berhasil melakukan produksi komersial bioavtur hingga uji terbang untuk pesawat komersial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*